PENCIPTAAN

Ada perbedaan antara pencipta dan cerita penciptaan, penciptaan berproses sejak belum ada apa-apa, cerita penciptaan terjadi setelah wujud terbentuk dengan kata lain sebatas kesimpulan persepsi yang diketahui melalui wujudnya

Semisal malaikat ghaib sesungguhnya roh pengetahuan manusia yang tertinggal di dimensi kehidupan, jika malaikat dicipta khusus oleh maha pencipta, di planet ghaib yang mana tempat tinggalnya, sebab tidak ada wujud yang tumbuh mewujud tanpa dasar, semisal kehidupan ini bertumbuh didasari keberadaan bumi, unsur-unsur dasar bumi itu menjadi penopang wujud biologis, wujud itu memiliki roh, bahkan kesadaran sempurna manusia membuatnya memiliki ghaib yang maha sempurna yaitu raja-maya, raja dari segala raja

Kesempurnan kesadaran manusia merupakan batas yang tiada batas, berbekal kesempurnaan sadarnya itulah manusia dapat menyadari penciptanya, dan kesadaran yang maha sempurna itulah yang menyebabkan kemaha ghaibannya yang tidak lain mayanya atau bayangan maha penciptanya, atau wujud yang menghidupi’nya

Kesadaran itu batas tiada batasnya, yang tidak memiliki ujung tidak bertepi, dia yang terendah sekaligus tertinggi, dia wujud juga bukan, dia ada dan tiada karena dia hanyalah kesan atas eksistensi itu saja, dan eksistensi itu mengidentifikasi keberadaanya sebagai DIRI, sang DIRI

Roh malaikat berbeda dengan kepemilikan roh pengetahuan utama yang pernah membangun peradaban maha agung, mereka tidak meninggalkan jejak pengetahuanya kecuali warisan peradaban yang pernah diciptanya dikehidupan, mereka individu-andividu agung yang mewarisi pengetahuan tertinggi, sanghyang manu yang mengetahui jalan manunggal Sang maha pencipta, mereka mengetahui cara mengakses sumber pengetahuan tertinggi yang diwarisi melalui kesadaran tertinggi

Itu mengapa tidak semua jaman mencapai peradaban agung, karena tidak ada peninggalan pengetahuannya di dimensi roh, dan pengetahuan itu hanya bisa diakses melalui pencapaian kesadaran tertinggi,yang artinya harus ada yang hidup yang mencapai kesadaran tertinggi, begitu cara kebijaksanaan semesta memastikan tidak terjadi kesalahan yang berpotensi mengacaukan keseimbangan semesta, sebab penguasaan kekuatan yang tiada batas memunculkan sifat diktator

Seluruh pencapaian itu berjenjang, berproses sedemikian rupa sesuai gerak bandul keseimbangannya, penciptaan oleh maha pencipta bukan seperti bim salahin tukang sihir, seluruh yang terwujud ini menjalani proses evolusi berlanjut, jagat raya tidak tercipta dalam semalam atau dalam seminggu pembagian bulan dari setahun, itu penanggalan

Tentu,
mengulas semua itu akan menghabiskan seluruh waktu hidup, dan pada akhirnya semua kita sadar, bukan itu maksud utama penciptaan, penciptaan itu kesaksian yang menghasilkan pengetahuan, pengetahuan kesejatian diri yang terkait erat pengetahuan penciptaan yang tidak lain pengetahuan tertinggi, pencapaian yang demikian bermakna pengulangan atas upaya pewarisan kekuatan cipta sang Maha pencipta guna memuliakan kehidupanya dan selanjutnya menjadi dasar membangun peradaban Agung,
untuk memuliakan kemanusiaan

Hidup merupakan bayangan atau sisi wujud dari asal sejatiny yang bukan wujud, sedemikian hidup ini bukan untuk mengagung-agungkan asalnya akan tetapi guna memuliakan hidup yang sedang dilayani ini, bukan juga mengagung-agungkan outobiography seseorang yang sudah mati, hidup yang berharga ini tidak dimaksudkan untuk menjadi pengkultus manusia mati, sebab faktanya yang masih hidup yang berpotensi mencipta kemuliaan hidupnya, yang tersisa dari orang mati adalah kenangan baik-buruk perbuatanya semasa hidup

Diri adalah saksi atas sadar sang maha hidup, begitulah kesejatianya,
yang mengidentifikasi diri adalah penyaksi atas sadar yang maha hidup, diri mengejawantah atas sadar penghidupnya, kesaksian sang diri adalah sadar atas hidup penghidupnya

Diantara tubuh pennerjemah sadar penghidupnya itulah letak sang DIRI,
diri tidak lain bayangan atas terjemahan yang hidup itu sendiri, diri itu benih maha hidup pada yang wujud, begitu kebenaran sejatinya, karena yang hidup hanya berasal dari yang hidup, dan seluruh manusia adalah pewaris kesadaran sempurnan-NYA atas keberadaan-NYA

Diri mendapati sadar yang disediakan tubuhnya adalah bayangan dari penghidup itu sendiri, sedangkan tubuh adalah bayangan dari kesempurnaan sang penghidup, apa yang ada – tidak akan tidak ada, apa yang tidak ada – tidak akan ada, apa guna mengada-adakan yang tidak ada karena tidak akan menjadi ada, maka itu dikatakan tidak satupun yang bisa melihatku

Sedemikian rupa kemahaan maha-pencipta tidak teruraikan karena memang tidak pun ada urgensinya, jika memuliaan kemanusiaan adalah yang urgent maka pencapaian kesadaran tertinggi adalah mutlak dibutuhkan, dan selanjutnya berproses melahirkan individu-individu yang memiliki kemampuan mengakses pengetahuan tertinggi melalui kesadaran tertinggi sebagai modal utama pembangkitan peradaban Maha Agung dimaksud

Jika memang benar-benar dibutuhkan, tidak masalah seseorang mengaku Tuhan atau wakil Tuhan jika dimulai atas niat mulia dan tergantung peradaban seperti apa yang telah dia cipta sesuai bukti peninggalannya, jika belum ada kemuliaan hidup yang pernah dia wujudkan, bagaimana mungkin dia di klaim mewakili sang maha pencipta jika tidak mampu mencipta ketika dibandingkan dengan warisan yang ditinggalkan wakil Tuhan pencipta listrik, satu jam saja mati listrik membuat kekacauan Maha dahsyat terjadi : ada yang tidak bisa nyuci karena mesin cuci butuh listrik, setrikaan menumpuk, batre lowbatt, tidak bisa ngeprint tugas , tidak bisa mandi tidak ada air dan seabrek keluhan sejenis

Begitulah adanya
peradaban manusia terlalu lama menjunjung langit, sehingga lupa berpijak pada bayangannya di bumi sebagai pewaris daya kreatif sang pencipta, padahal semua kita sangat paham bahwa wajan tidak jatuh dari langit, kompor, kulkas,hape, pesawat, batu bata dan seluruh yang dimaksud guna kemudahan hidup semata-mata kreasi daya cipta manusia yang diwarisi dari maha penciptanya, bahkan pembuat jarum dan benang penjarit pakaian tidak butuh terimakasih, karena itu kebutuhan dasar hidupnya, demikian sang maha pencipta

Lalu cara berterimakasih pada Sang maha hidup yang memberi kesadaran sempurna di tubuh manusia ini adalah mewarisi kesejatianya guna melayani wujudnya

Atlantia Ra

“KEBENARAN DI DUSTAKAN”

Sekali engkau mengambil jalanku tidak ada jalan kembali, yang dimaksud tidak lain : sekali benih hidup mengambil wujud yang memunculkan sadarnya, tidak ada jalan lain selain menuntaskan pelayanan sucinya

Berbahagialah mereka yang bepikir sederhana, berprasangka hidup ini hanya sekali, lalu selesai apapun hasilnya, tidak apa-apa walau sejatinya tidak semudah itu, itu jauh lebih baik daripada menyesatkan kesadaran manusia lain

Jika mudah, seseorang bisa saja membunuh sebagian manusia di bumi lalu berkuasa atas sebagian sisanya dan tidak terjadi apa-apa padanya karena semua orang takkluk pada kekejaman-nya, semudah itu, dan dia hanya bertanggung jawab kepada penghidupnya yang maha pengampun dengan asumsi pasti terampuni, atau memaksa kebenaran miliknya mengatas namakan Tuhan, lalu kehidupannya mendapat kemuliaan karena seluruh yang mengikutinya menjadi baik semua,semudah membalik telapak tangan

Atau lagi ,
seseorang berlomba berbuat baik dengan harapan masuk sorga, yang berbuat salah meminta pengampunan, berdoa siang malam agar keinginan dijawab Tuhan, segampang itu, tetapi sayang faktanya tidak semudah itu,

Yang terjadi malah sebaliknya, kontradiksi yang membuat keputusasaan, rasa rapuh tidak berdaya, kebingungan menjadi jadi, karena tidak demikian cara kerjanya, tawar menawar seperti itu cara kerja akal pikiran manusia, dan pasti dirinya menemukan kontradiksi yang memunculkan kebingungan tanpa jawab

Ada juga sebagian besar manusia yang menistakan kesempurnaan pewujudnya dengan menganggap dirinya robot, dan sang penciptanya tidak ikut di dalamnya, berprasangka manusia seperti robot hanya dialiri listrik bukan diresapi maha penghidup, sayangnya wujud maha sempurna yang bernama manusia ini tidak mungkin disamakan dengan zombie atau robot, yang seperti itu analogi naif dari pemikiran sempit tanpa kebijaksanaan, orang-orang yang sengaja atau tidak sengaja menyesatkan kesadaran sejati maha sempurna pada manusia

Benih kehidupan berasal maha hidup tidak bisa disamakan dengan aliran listrik atau telor bebek sekalipun yang pasti menghasilkan bebek, benih bukan telor, sedemikian segala benih adalah AKU (yang mewujud pada sadar) , benih yang mewujud menjadi seluruh wujud yang tersaksi ini, bukan telor dan tidak pernah bisa disamakan dengan telor

Benih melayani kondisi hidup itu saja, tidak menentukan menjadi apa dirinya kelak, ia yang melayani evolusi sesuai lingkungan yang menopang bentukan wujudnya, disertai kemampuan adaptasi mencapai kondisi terbaik, seluruh itu proses berkesinambungan, diawali terbentuknya BUMI, diatas bumi kehidupan menjadi, tidak serta merta Tuhan

Seluruh itu sinergi, saling ketergantungan, sebuah ekosistem semesta yang saling membutuhkan saling menopang yang keseluruhan itu adalah yang sama, yang menjadi beraneka wujud dari yang eka, eka aneka, benih maha hidup semula eka mewujudkan yang aneka, yang menjadi penopang sekaligus yang ditopang, semacam biosistem semesta

Kebenaran yang sejati tidak sesederhana menganalisa dari wujud yang sudah berkesadaran, lalu mengandalkan pikiran mengetahui kebenaran, itu pengetahuan picik, yang memiliki kecenderungan pengacau kesadaran diri akan yang sejati, prasangka yang berada di domain persepsi yang memiliki potensi mengacau kesadaran pada kesejatianya

Berbicaralah hanya pengetahuan yang sebenarnya, diamlah jika tidak mampu, setidaknya dengan begitu tidak menambah kesalahan, tidak ada Tuhan yang menyesatkanmu selain ketidaktahuan akan yang sejati, tidak ada Tuhan yang memuliakanmu selain kebijaksanaan yang mendasari kemuliaan itu sendiri, itu kepastian

Baik-buruk yang didapat mutlak ditentukan tanaman hidup individu atas evolusi yang dijalaninya, itu yang disebut karma, tidak ada campur tangan Tuhan selain wujud kesadaran sempurnanya, dan yang wujud pada kesadaran yang maha sempurna itu yang menyadari kemaha sempurnaan tiada wujudnya

Kelahiran wujud memiliki konsekwensi berlanjut, karma dan hutang susu pada ibu bumi menghendaki penuntasan, tidak pun tidak ada yang menyalahkan sebab semua itu kehendak bebas, dan dengan cara itu pula sang diri mengetahui kebenaran diri yang sejati, karena berTuhan hanyalah klaim persepsi, yang berTuhan menganggap yang lain tidak berTuhan, merekapun tidak mampu memberi jawaban pasti ketika ditanya siapa yang menghidupi dan memelihara kehidupan yang tidak berTuhan, kontradiksi

Jangankan mereka, nenek moyang yang mewariskan pengetahuannya pun tidak mampu menjawab, tentu saja jawabanya hanya permainan kata-kata belaka, tidak pernah lebih, dan orang-orang bersorak sambil berkata luar biasa anu-nya, sejatinya mereka tidak tau apa-apa, semakin dekat dengan Tuhan semakin rapuh rasa hidupnya, semakin sensitif rasa hatinya bahkan ingin cepat mati atau bahkan datar seperti hamparan tanah lapang tak berujung bertepi, karena ujung tepinya di kesadarannya sendiri

Leluhur adalah yang luhur, itulah patokan terdekat yang menjadikan diri saat ini, adalah percuma mulut berkata Tuhan akan tetapi tidak mengetahui keluhuran diri, keluhuran yang termulia adalah benih hidup yang menjadi sadarmu, yang memiliki dan mengetahui sadarnya, dan sadar-sadar itu tidak lain leluhur itu sendiri, yang sadar itu yang mengalami berkali-kali kelahiran, dan memori kelahiran masa lalunya tertinggal di dimensi akasic record

Dengan memasuki kembali memori yang ditinggal itu sang diri mengetahui perjalanan evolusinya, akumulasi karma yang menentukan perolehan hidupnya saat ini, penentu suratan hidupnya saat ini, yang jika ingin memperbaikinya adalah dengan melampaui atau melebur memori masa lalu, dengan demikian jugalah diri mengetahui kebenaran yang sejati, bahkan itu masih terlalu sulit, boro-boro Tuhan

Yang terbaik adalah nrimo, melayani sadar sebagai manusia seutuhnya, tidak usah mengorek-korek Tuhan yang berarti mengundang kebenaran hadir di kehidupanmu, dan ketika Tuhan benar-benar hadir di hidupmu – kalian tidak bisa membayangkan hidup seperti apa yang harus dijalani

Karena Tuhan sejatinya Tuhan bermakna kebenaran yang artinya sama sebqnhun menantang sebab-akibat terjadi di satu kehidupan, bukan hanya balasan atas kebaikan tetapi juga balasan atas kejahatan di satu kehidupan bahkan lebih, bukankah lebih baik menunduk bukan takluk akan tetapi tidak juga menantang, tapi terserahlah semua itu kehendak bebas, kuat tidaknya menjalaninya hanya kesadaran diri sendiri yang paling tau

Kehidupan jasad ini jalan meringkas, hanya ditubuh ini jalan penuntasan, setelah tubuh ini mati tanpa penuntasan karma, maka yang tersisa hanya penantian terlahir kembali, untuk mengulang kembali bertualang hingga menemukan kesejatian itu saja, demikian pula keseluruhanya terkait sinergi energi seumpama ekosistem semesta

Tidak ada campur tangan Tuhan – karena sang penentu apa yang didapat dan tidak didapat di hidup saat ini adalah perjalanan di masa lalu, tanaman tanaman hidup yang berulang yang menulis jalan hidup saat ini, berhentilah berhayal, layani kehidupanmu pada kesadaranmu apa adanya,sebagai manusia seutuhnya dilandasi pengetahuan sejati

Jiwailah kehidupan sebagai manusia, karena tidak akan ditemukan lagi sadar yang lain sesempurna kesadaran saat ini, bahkan
semegah apapun keadaan yang engkau temui di dimensi lain adalah penemuan kembali memorimu sendiri,yang pernah engkau tinggalkan di masa lalu

Mencapai keadaan itu bukanlah kebanggaan atau anugerah, sebaliknya semua itu adalah perjalanan yang belum tuntas yang membutuhkan penuntasan saat hidup ini, samasekali bukan pengalaman hebat, bahkan jika dirimu takluk atau memanfaatkan memori tersebut sebagai sumber kekuatan hidup saat ini, itu berarti evolusimu berjalan mundur atau turun dibawah pencapaian sebelumnya

Memori yang di dapati kembali tidak lain pengetahuan masa lalu yang membuatmu terlahir kembali, dan menjalani kembali penderitaan rasa hidup seperti ini lagi dan agar diri mengerti bahwa semua rangkaian memori itu membutuhkan penuntasan, penuntasan yang hanya bisa dilakukan di saat hidup di dalam wadagh ini saja

Kelahiran kembali inilah kesempatan membayar kesalahan masa lalu, dan ada baiknya jangan sia siakan kesempatan emas ini dengan kesenangan sesaat bergumul dengan Tuhan, walaupun itu tidak salah tetapi bukan merupakan kebenaran yang sejati

Jalani sadarmu pada sadar-kehanaan ini saja, sedemikian dengan penuh kepercayaan kebijaksanaan semesta akan menuntunmu menuju kehidupan terbaik diatas pelayanan terbaikmu, bukankah terbukti kebijaksanaan semesta mengelola keteraturan jagat raya, apalagi hanya mengatur secuil kesadaran hidup satu diri ini

Cara mempercayai adalah dengan bergantung seutuhnya pada kesadaran murni manusia itu saja, jangan ditambah lagi dengan kesadaran yang tidak ada hubungannya dengan tujuan lahir mendapati diri berkesadaran sempurna ini, janganlah hidup dengan keribetan yang mengada-ada karena tidak berpengetahuan yang benar, karena menyekutukan kesadaranmu kepada yang bukan sejati adalah jalanmu menghalangi kemuliaan hidupmu

Atlantia Ra

“JEJAK-JEJAK PENCIPTAAN”

Maha pencipta sedemikian rupa dengan daya kreatifnya menjadikan beraneka wujud, daya kreatif itulah jejak-jejak nyata kekuatan sang pencipta yang diwariskan pada manusia, kemampuan adaptasi itu sendiri yang mengandung daya kreatifitas

Binatangpun memiliki daya kreatif walau terbatas, semisal pengembangan kemampuan berburu atau burung yang membuat sarang yang indah dst dst , akan tetapi binatang bertengkar berebut makanan, bertengkar berebut daerah kekuasaan dan eksistensinya, semua itu didasari oleh naluri rendah

Manusia walaupun menyisakan jejak jejak naluri rendahnya akan tetapi tidak berperang berebut makanan, tidak juga memilih perang untuk berebut eksistensi, karena prilaku seperti itu jejak-jejak sifat binatang yang tersisa di diri manusia

Kehidupan binatang tergantung pada alam dalam artian hidup mereka hanya tergantung dari apa yang tersedia dan apa yang tidak disediakan oleh alam, walaupun secara naluriah mereka berkemampuan menyimpan makanan untuk mengantisipasi cuaca, baik dengan penimbunan di tubuh maupun disarangnya, karena naluri seperti itu naluri hidup yang berkembang sedemikian rupa oleh kemampuan adaptasi yang bahkan mampu merubah DNA sesuai kebutuhan adaptasinya

Ketergantungan mereka terhadap alam membuat mereka sangat peka terhadap perubahan yang terjadi di alam, karena getaran hidup mereka yang sangat dekat bisa dikatakan hidup mereka menyatu dengan alam

Kemampuan adaptasi pada manusia lebih sempurna dengan daya kreatif tiada-batas yang rentunya diwarisinya dari kekuatan kreatifitas maha pencipta, daya kreatifitas inilah yang mendasari kekuatan mencipta, sehingga manusia bisa membijaksana ketergantungannya pada alam, ketiada batasan daya kreatif manusia yang membuatnya mencipta alat hidup, bahkan bersama-sama bercocok-tanam untuk memenuhi kebutuhan diri bahkan kelompok yang besar dan seterusnya

Manusia tidak memiliki bakat memohon atau menyembah karena sang maha pencipta telah mewariskan daya kreatifitasnya kepada manusia, untuk mempermudah kehidupan dengan cara mencipta, itulah yang membuat manusia tidak membiarkan dirinya mati kelaparan di saat kondisi alam tidak memihak, berbagai upaya akan di usahakanya dan mengembangkan segenap daya upaya untuk bertahan hidup,bahkan menjadi penipu sekalipun jika diperlukan sebelum dia benar-benar menyerah

Keinginan mempertahankan eksistensi ini pula yang memaksa manusia terjerumus kembali kepada sifat-sifat rendah sisa sisa naluri kebinatanganya, seperti berperang demi mempertahankan eksistensi, sekalioun awal mulanya hanya sebuah perlawanan atas ketertindasan, namun upaya itu justru tidak memberinya ruang untuk berhenti, lingkungan yang terbius semangat perlawanan yang dikobarkan akan meminta pertanggung jawaban atas setiap perkataannya,keadaan itu pula yang memaksanya tetap berada di posisi dimana ia memulai sampai batas akhir

Tidak ada perang mengatas namakan Tuhan, perang adalah pilihan terburuk mempertahankan hidup, sama halnya merampok maupun mencuri,merampas milik seseorang atas dalih perang, dan perang di jaman modern adalah bisnis trilyunan dollar, seusai perang , negara dan rakyat bersangkutan disodori nota hutang perang yang harus di bayar, tidak ada makan siang gratis, kekayaan negri bersangkutan akan dikangkangi kalau tidak mampu bayar, dan everybody happy mendapat keuntungan masing-masing

Tentu saja ada sebagian orang yang terlahir dibelahan bumi yang tidak menyediakan banyak pilihan hidup akan menganggap Perang sebagai seni bertahan atas nama hidup yang telah diberi tuhannya, akan tetapi di negri kaya seperti nusantara tidak ada yang berperang mengatas namakan Tuhan, karena tidak akan ada yang mempercayai

Seni berperang di Nusantara adalah perang senyap atau perang niskala, perang ghaib untuk menunjukan eksistensi dan sebagai ajang memuaskan hasrat perangnya, bahkan lengkap ada wasit dan aturan mainnya, tidak semua orang boleh diperangi, halnya permainan war game online di jaman modern saat ini, kesenangan bertempur hanya terjadi di antara penggemar saja

Di beberapa daerah tertentu bahkan sampai kini masih ada pelakunya, banyak cerita tentang pertempuran dengan wujud-wujud binatang, seperti garuda emas, monyet, bangkal/babi, dan wujud-wujud seram sejenisnya, karena tidak ada kekuatan atau sakti yang tidak memiliki keeraman

Maka itu kebanyakan pelaku mistis memiliki pancaran energi yang menimbulkan rasa takut, dan arah prilaku pelaku kekuatan sakti sangat tergantung seberapa besar jejak-jejak sifat binatang yang masih tersisa pada diri sang individu, demikian yang sama terjadi disisi dunia materi, prilaku yang menakutkan adalah yang mengumbar kekuatan binatangnya

Jika Tuhan yang dimaksud identik dengan maha pencipta maka yang Tuhan identik dengan seni atas daya kreatifitasnya yang tanpa batas, sedemikian yang layak disebut berTuhan adalah pemilik daya kreatifitas tanpa batas

Sehingga upaya apapun yang membatasi bahkan mematikan kreatifitas manusia adalah yang layak di cap sebagai anti Tuhan, bahkan perintah yang membatasi kehendak bebas manusia akan mematikan kemerdekaanya berkreatifitas, dan itu kontradiktif dengan maksud mendekat pada Tuhan yang adalah sumber kekuatan dari segala daya kreatifitas yang membuat manusia bisa menghasilkan ciptaan-ciptaan guna memudahkan menjalani kehidupan

Atlantia Ra

“REINKARNASI” (II)

Selama masih ada bumi, reinkarnasi akan tetap ada, karena di bumi lah tempat benih kehidupan manusia dapat melangsungkan pertumbuhannya

Jika bumi hancur oleh keserakahan manusia, maka roh roh gentayangan yang di sorga atau alam kelanggengan yang tidak kasat mata yang belum mencapai kesempurnaan akan terhempas ke luar angkasa, dan memorinya akan melanglang buana menjadi Alien menempati planet-planet yang lain diluar sana hhhhh

Bumi ibu Pertiwi lah tempat kehidupan berpijak, baik yang hidup di dalam fisik wadagh begitupula yang di dimensi tanpa wadagh, semua itu di bumi, bukan di langit ketujuh seperti prasangka sebagian orang, tujuh lapis langit itu adanya di luar kulit manusia, tujuh lapis keluar dan tujuh lalis kedalam = 14 = 1 dan 4

Tujuh lapis ke dalam adalah jalan mencapai inti kesadaran, tujuh lapis keluar adalah jalan menyelaraskan diri dengan kehidupan materi, jika melewati satu lapis alam membutuhkan waktu 10 tahun dari tujuh lapis, itu berarti sudah 70 tahun, belum lagi upaya menyelaraskan diri ke alam makro yang memiliki tujuh lapis yang lain, setara 70 tahun lagi

Atau yang melakukan yang sebaliknya yang pertama keluar menembus tujuh lapisan yang ternyata setelah sampai di puncak ketujuh masih belum m3ncapai kesejatiabya sehingga kebingungan dan harus kembali mengulang masuk ke dalam ke inti kesadaranya kapan sampainya

Setidaknya yang memulai ke dalam dan mencapai inti kesadaranya menemui kedamaian yang tiada batas, tinggal memutuskan hendak keluar ke langit ketujuh diluar kulit atau berdiam di inti

Abaikan itu,
itu hanya pengetahuan sisi maya, sesungguhnya keseimbangan berlangsung disetiap tahapan, yang paling penting adalah mencapai inti kesadaran dengan bersikukuh berdiri di mata kebijaksanaan di tengah tengah kening, setidaknya hidup saat ini dineraka kekacauan hidup di muka bumi ini tidak terlalu mempengaruhi kebahagiaan di diri

Karena senyatanya kita hidup di muka bumi bergelimang kebutuhan materi, maka sekarang kita mengerti, kesadaran yang lebih penting dipelihara adalah rasa hormat kepada pemberi ruangpada kita untuk berkehidupan yaitu ibu bumi, bukan hanya kepada Tuhan yang entah keberadaanya dimana,kitapun tidak pernah benar benar tau selain hanya pada kesadaran masing-masing

Seiring pemenuhan intelekualitas, logikanya tanpa kemuliaan ibu bumi yang memelihara anak-anak benih kehidupan semesta di kandungannya, kita tidak akan pernah merasakan kesan sadar atas hidup yang asalnya dari maha hidup ini, dan kita tidak akan pernah berpengetahuan akan kebenaran sejati

Pada ide mulia ikut menjaga kelestarian bumi itulah seluruh pandangan yang berbeda bisa bersepakat saat setiap individu memiliki kesadaran bahwa sangat berharganya sekali hidup ini, kecuali bagi mereka yang hobinya perang, yang diperdulikan adalah sedapat mungkin menciptakan kekacauan dengan berbagai dalih bahkan mengatas namakan kepentingan rakyat (/kepentingan dirinya ) agar terjadi perang, sehingga kepentingan hobinya tersalurkan

Atau setidaknya ketika bersama-sama memiliki kesadaran memelihara bumi, walaupun sangat kurang dalam pelayanan dharma, setidaknya jika bumi masih ada dan ikut kita pelihara, masih ada kesempatan lahir kembali untuk mengulang belajar dari dosa kesalahan masa lalu, karena membiarkan diri terjerat lupa pada kesejatian hingga terseret kejurang gelap tipuan maya dan terus menerus terlahir kembali menjalani penderitaan demi penderitaan menjadi budak maya (materialistis)

Atlantia Ra

“REINKARNASI”

Yang menjadi sumber utama kekacauan kehidupan manusia adalah manusia dan manusia juga yang memperbaikinya, dengan kata lain yang menjadi sumber utama kekacauan hidup adalah sekumpulan sangat banyak manusia, dan bila ada seorang individu ingin menuntaskan akar masalah kekakuan hidup itu yang harus di atur agar tidak membuat kekacauan tentu sekumpulan yang sama

Yang menjadi masalah utama, bagaimana cara mengetahui sumber kekacauan, kepada siapa tuduhan itu dialamatkan, jikapun tau, tentu tidak bijak menghakimi sekelompok besar manusia sebagai sumber pembuat keonaran

Pada dasarnya seluruh manusia mencita-citakan kebaikan dan kedamaian atas hidup yang dijalani, disisi lain manusia tidak bisa hidup sendiri dan cenderung tidak berdaya atas lingkungan sekitarnya, lalu, apa yang bisa dilakukanya untuk merubah kekacauan jika fakta keseharian terbukti tidak berdaya terhadap lingkungan yang ada

Individu memiliki perbedaan pandangan kesadaran hidup tergantung tingkat evolusi kehidupan masa lalunya, ditambah pengetahuan yang dikumpulkannya di hidup ini, cara mengetahui kebenaran masa lalu itu adalah dengan mengakses atau menyetarakan getaran kita dengan dimensi capaian pengetahuan masa lalu yang tertinggal di dimensi wujud

Setelah mencapainya janganlah memilih berdiam disana walaupun hasilnya kekuatan dan kelebihan yang bersifat metafisik, sebaliknya berusahalah melampaui capaian dimaksud sebagai upaya menyempurnakan pelajaran hidup yang belum tuntas di masa lalu

Memang kemampuan kemampuan seperti itu sangat menggiurkan, dan merasa sayang jika tidak di manfaatkan, akan tetapi kemampuan apapun yang bisa dicapai individu di saat hidup ini semata-mata adalah pengetahuan masa lalu tertinggal saat kematian tubuh kasar,dan sesungguhnya itu termasuk penghalang

Saat salah satu penopang bangunan fusi yang mewujudkan kesadaran sempurna di tubuh manusianya hilang yaitu saat kematian tubuh fisik, elemen-elemen pembentuk yang lain ikut tercerai-berai, asal debu kembali ke debu, air kembali ke air dan seterusnya

Yang paling melekat di dimensi wujud adalah memory yang sangat sulit dihindari kemelekatanya atas kenangan atau pengetahuan hidup masa lalunya, karena setiap tubuh mengandung akasa-ra (aksara) atau yang tidak hancur, kondisi Akasa ra itulah yang ditemui kembali oleh yang terlahir dan setiap individu yang menyelami kesejatiannya, sedemikian ia kembali menjalani dejavu- ingatan perjalanan hidup masa lalunya, sekalipun ia bersusah payah berusaha menghindarinya,
apa yang ada akan tetap ada

Dari sanalah kemampuan kemampuan metafisik itu berasal, yang orang modern menyebutnya anugerah Tuhan, sesungguhnya semua itu perjalanan masa lalunya yang tertinggal dan belum tuntas, sebaliknya tertinggalnya pengetahuan yang belum tuntas itulah yang menyeretnya terlahir kembali, begitulah mekanisme kerja reinkarnasi, sedemikian rangkaian tarik-menarik itulah karma

Tentu yang kembali merasakan penderitaan atas senang susah bahagia nestapa adalah yang terlahir kembali oleh tarikan karmanya yang belum sempurna, karena di tubuh wadagh inilah kesadaranya melayani rasa dan kesadaran yang sempurna ditopang bangunan fusi tubuh wadagh ini, setelah wadagh ini mati, tidak adalagi kesempatan melampaui keterikatan, sehingga memorinya kembali lagi bergentayangan di dimensi akasia record,

Dan diri yang pernah meninggalkan memory pengetahuan ya itu terus menerus mengalami kelahiran kembali oleh tarik menarik karmanya hingga tuntas, menjalani pengulangan pengulangan hingga diri diri itu menemui kebenaran yang sejati, walau hanya sebatas pengetahuanya saja sudah merupakan modal utama keselamatan untuknya, berbahagialah jiwa jiwa yang mengetahui kesejatianya

Siklus kehidupan,
hidup yang menjalani siklus itulah kepastian berlangsungnya keteraturan hidup dan kekacauan hidup, jika diri mengetahui kebenaran seperti itu di saat kehidupan menjalani siklus kekacauanya, yang bisa dilakukan hanyalah menyelamatkan diri masing-masing, karena kita tidak mungkin merubah lingkungan, kita tidak bisa merubah manusia lain kecuali atas kesadaranya sendiri

Tentu kesadaran itu diraih atas pengetahuan atau bahkan yang lebih buruk harus menjalani penderitaan terlebih dahulu hingga ia benar-benar menyerah tidak menginginkan yang lain selain kesejatianya

Maha hidup yang menjadikan kehidupan mengajarkan dengan segala cara,
cara terbaik pada ndividu terbaik dengan kesadaran tertingginya, yang melampaui yang tidak mengenang kesan mayanya

Atlantia Ra

“SEPENGGAL KEBIJAKSANAAN”

Tidak ada kebijaksanaan sepenggal atau separoh kebiijaksanaan karena kebijaksanaan bekerja sistematis bersifat utuh, sama halnya tidak ada sepenggal kesadaran atau separoh kesadaran, bagaimana bisa ada separoh kesadaran, sadar ya sadar

Seperti misal pingsan tidak ada yang berkuasa atas sadarnya, semisal mati ya mati tidakk sadar semacam pingsan itu, justru rasa sakit atas penderitaan memori hidup terjadi sebelum mencapai tahap benar-benar mati atau saat kondisi setengah mati semasa berupaya melepas keterikatan memory hidupnya, saat itu penderitaan berlangsung

Yang membedakan alam kematian dan kehidupan ini hanya wadagh, hanya saja semasa di dalam wadagh , jeratan rasa sangat kuat karena kompleksnya respon kimiawi tubuh dan pengetahuan yang mengisi kepala sangat berpengaruh pada kemelekatan atas sadarnya

Itulah alasanya sebagian budaya berusaha mengakali keterikatan memory hidup itu dengan ritual di saat kematian, bahkan memelihara roh leluhur mereka dan menghormatinya seperti layaknya yang masih hidup agar tidak bergentayangan di alam kubur

Dan yang lebih mengerti membakarnya tanpa bekas mempercepat proses pengembalian elemen-elemen penopang tubuh ke asal yang semula, terutama tulang, dengan lenyapnya tubuh hilang pula ikatan jiwanya terhadap alam wujud, jadi budaya yang ada itu berbeda 180â„… derajat dengan komedi konyol akal fulus ala abunawas

Pengetahuan luhur didasari kebijaksanaan tertinggi di topang pengetahuan maha tinggi kebenaran sejati yang dikemas dalam ritual mencerminkan pengetahuan tinggi seni berkehidupan, budi dan daya warisan kebijaksanaan semesta

Jangan karena kesejatian terpenggal prasangka dan alasan manusia tidak sempurna lalu memanfaatkan pengetahuan kebijaksanaan tertinggi sebagai pembenaran atas penjajahan terhadap manusia lain, memperbudak manusia atas ketakutan rasanya, itu bukan cara beradab mencapai kemuliaan hidup pribadimu, itu gaya kotor teror psikis kaum barbarian, mempertontonkan kebiadaban untuk menaklukan dan menjajah yang lemah

kebijaksanaan semesta tidak akan berubah oleh pengingkaran dan bahkan penyekutuan diri pada Tuhan di luar diri, sekuat apapun cengkeramannya akan lepas oleh pencerahan, oleh hentakan kekuatan kebenaran sejati

Pencipta yang palsu atau pencitraan raja maya tidak mungkin bisa mangganti kesejatian sang diri, itulah sebabnya mengapa ada bermacam ragam tawaran produk tuhan diluar sana karena Tuhan tidak mungkin menjual dirinya sendiri sehingga dia membutuhkan sang diri sebagai kendaraan untuk meyakinkan manusia lain dengan cara memanfaatkan perintahnya

Begitu,
terlepas sekuat apapun seseorang menyesatkan dirinya dengan menjejal-jejalkan pengetahuan luar untuk masuk ke ranah sadarnya, kesajetian tidak akan pernah berubah karena sifatnya menetap tidak mengalami perubahan, yang berubah hanyalah yang terwujud, yang mengalami perubahan adalah sudut pandang, perubahan adalah domain prasangka hasil pengetahuan yang menjadi dasar penopang bangunan persepsi sang diri

Tentu sebagian masih merasa benar mengatakan tidak ada manusia yang sempurna, mungkin saja ada mahluk yang lebih sempurna dibandingkan manusia di luasnya semesta raya ini, akan tetapi selama fisik mereka belum tampak di depan mata publik, itu hanyalah tipuan maya dalam wujud konspirasi ilusi dan kerinduan atas penyempurnaan diri, lagi pula keberadaan mereka tidak ada untungnya untuk yang hidup di bumi ini

Apapun argumen yang di bangun tidak akan mampu mengingkari kesempurnaan tubuh manusia, walaupun sebagain orang mengatakan hanya Tuhan yang paling sempurna,
“siapa yang ingin menjadi Tuhan ???”

Tentunya mereka yang merasa diri dekat dengan Tuhan yang menganggap diri mewakili Tuhan, tentu saja anggapan tidak keliru, tingkah laku konyol orang–orang yang meyakini sebuah anggapan itulah yang merecoki kehidupan dan membuat bingung manusia lain

Bukankah mengakui kesempurnaan tubuh manusia adalah fakta dan sebuah pujian atas kenyataan yang sempurna iptu saja, tidak ada kaitannya dengan membanding-bandingkan diri dengan Tuhan, karena hanya sebatas pengakuan atas kebenaran bahwa tubuh memiliki kesempurnaan tiada tara, dan dengan kesadaran sempurna itu pulalah manusia menyakinkan dirinya atas keberadaan Tuhan

Pun,
Dengan kesadaran sempurna itu manusia mengklaim wahyu-wahyu dari Tuhan, walaupun kebenarannya sangat sulit dibuktikan karena urusan itu konflik pribadinya dengan sang pewahyu, maka itu tidak pernah ada kesaksian orang lain yang ikut mendengar yang diwahyukan padanya, faktanya keberadaan Tuhan terputus sampai pada sang penerima wahyu

Tidak ada argumen logis yang bisa dijadikan alasan mewajibkan manusia dekat dengan Tuhan karena seluruh yang hidup setiap saat rekat dan disetiap tarikan hembusan nafas sangat lekat pada yang menghidupinya, entah bagi mereka yang kehilangan hidupnya

Sesungguhnya tidak ada kewajiban hidup selain pelayanan suci, kehidupan itu sendiri mengarah upaya membijaksanai kehidupan, adaptif pada keseimbangan ekosistem yang dinamikanya mengarahkan setiap hidup menjadi diri seutuhnya, melayani hidup dengan segenap kesadaran yang melekat pada guna wujud masing-masing, terlepas setebal atau setipis apapun kesadarannya, selama kemurnianya tidak hilang, yang hidup pasti mendapati kebijaksanaanya

Manusia memiliki kesadaran maha sempurna demikian sebaliknya jeratan maya/ilusinya lsangat kuat dan bersifat menyesatkan, kesempurnaan sadar yang dimiliki manusia itu yang menyesatkan, akan tetapi yang awam akan menganggap Tuhan bahkan Iblis yang menyesatkanya, sesungguhnya kesadaran maha sempurna yang melekat pada kesempurnaan tubuh manusia itu bersifat maha menyesatkan, akan tetapi survey mengatakan memang lebih mudah menyalahkan yang di luar diri, sejatinya semua itu tidak lain dua sisi KESADARAN itu sendiri

Begitu,
Kesadaran atas eksistensi diri yang terwujud di dalam tubuh hidup ini membuat diri ketakutan menerima kebenaran yang sejati, prasangka atas pikiranya otomatis terintimidasi oleh pengetahuan hidup miliknya,seketika itu membuat prasangkanya curiga dan menolak menolak mentah-mentah saat di sodorkan kebenaran yang sejati,

Pikiranya akan mengatakan semua itu tidak seperti yang diketahuinya, mereka tidak membiarkan diri menimbang kembali apa yang seharusnya diketahui, bahkan prasangkanya menolak mengetahuinya dan memilih meraba-raba kebenaran dalam kotak tertutup yang gelap yang sempit dan pengap

Diri yang tersesat tidak lain diri yang tidak mengetahui kesejatianya, terlepas apapun isme atau agamanya, meyakini pengetahuan luar yang bukan pengalaman hidup atas kesadarannya sendiri, pengetahuan yang seumur hidup diyakini sebagai kebenaran itu membuat sang diri tidak sadar telah kehilangan dirinya sendiri

Seluruh teror psikis yang lekat menyatu dalam perintah keyakinan pikiran adalah bom waktu yang mematikan dan yang memaksanya tetap berada pada kesesatanya, menyeretnya semakin dalam ke jurang gelap kesadaran yang tidak memiliki dasar karena dasarnya hanya kesejatian itu sendiri, tidak ada yang lain

Jejak-jejak penciptaan tertinggal disetiap komponen kehidupan, demikian juga dengan jejak-jejak kebijaksanaan ada di seluruh sudut kehidupan, bahkan kesadaran yang paling sederhana bisa menyadari dan meniru jejak kebijaksanaan yang di aplikasikan untuk memudahkan hidupnya, yang tidak pintar membahasakan hanya malakoni kebijaksanaan yang ditemuinya

Kebijaksanaan bermakna sangat luas, jika di analogikan semacam pusat kendali ekosistem kehidupan di seluruh semesta, segala sesuatu berpusat dan dikendalikan oleh kebijaksanaan tertinggi, atau sebut saja kebijaksanaan semesta

Menurunkan sepenggal kebijaksanaan atau mengabarkan kebenaran setengah setengah sama saja mengarahkan kehidupan tersesat makin dalam pada jeratan mayanya, semata-mata disebabkan oleh masih besarnya keraguan sang pelaku dan ketakutannya pada resiko tanggung jawab karma atas apa yang diperbuatnya dimasa hidup

Maka pikiran sang pelaku akan dipaksa mencari tempat perlindungan, tempat bersembunyi yang tidak terjangkau bahkan tlyang bisa dijadikanya tempat sampah untuk menampung segala resiko dari perbuatanya sendiri yaitu yang di ibaratkan bermukim dilangit ketujuh, sedangkan fakta yang tidak bisa dipungkiri sang pelaksana tindakan tetap yang hidup di muka bumi, walau ditambah upaya menghaluskan penyataan dengan mengatakan bukan AKU… tetapi yang diatasnya, akan tetapi tidak serta merta menghilangkan wujud itu sendiri sebagai sang pelaku

Pada dasarnya pernyataan seperti itu bijaksana, setidaknya ungkapan tersembunyi masih adanya semacam ketakutan Tuhan atas ketidak mampuan pewaris pengetahuan mengendalikan pengetahuan kebenaran yang di turunkanya, tentu saja semua itu semata-mata ketakutan pikiran, karena sejatinya yang menurunkan sekaligus penjaga juga pemelihara dan yang melebur pada kekuatan hidup itu sendiri

Atlantia Ra

Tarian Ciwa Natharaja

Mungkin judul ini tidak sesuai isinya…karena tarian merupakan gerakan rasa, saat menulis judul tidak sama waktunya saat menulis isi ! 😭

Kehidupan itu sungguh rumit, seharusnya mengimani agama itu membuat hidup tambah nyaman….gejolak2 jiwa dalam tarian ini membuat hati kecil, ciut dan selalu takut salah…..saya hanya menulis untuk sebenarnya diriku sendiri seperti diari terbuka hahaha…saat ini menulis pun aku merasa agak kecewa dengan semua ini….kebingungan2 yg ada dalam hati ini…kemelut2 rasa ! Guruku katakan disuruh menghilangkan rasa ini….ketakutan, amarah, hinaan dan ejekan yg menyakitkan hati seperti tarian kematian saja di hati ini…..

Semoga Tuhan meringankan sedikit irama tariannya agar pusing ini tidak menyebabkan cidera akut di memory hidupku…..hahahha

Ku berusaha berjuang dari sisa sisa puing2 ini sapuan keyakinan bertumbuh seiring hantaman kegilaan penderitaan…..gelombang pusaran yg sungguh besar tak terasa telah mencapai bertahun2 lamanya….


saya yakin bajuku sudah seperti ini hahahha penuh dengan kevlar atau pelindung diri dari terpaan kehidupan….

Tarian kuda emas menyapa dalam hayalan meraih yg duka dan nestapa….keajaiban tetap ada bagi mereka yg tabah karena ketabahan adalah jalan keajaiban muncul……..

Dalam diamku aku meringis sakit, tapi luarku pura2 tegar itu pun tarian kehidupan karena tak ada manusia yg menyukai kepedihan…….


Bukanlah keberanian tetapi ketenangan yg marah…..marah untuk membakar arang2 kepedihan! semangat untuk tak lemah…..

karena karma itu adalah bahan bakar kehidupan…….sifat2 raksasa itu adalah kebengisan tetapi punya sifat setia kawan yg aneh, kedewataan itu sifat2 sosok yg berwibawa tetapi arogan…..semua ini sifat karakter kita sebagai manusia, malaikat pun manusia yg mencapai keadaan tertentu! apakah Tuhan juga? apa Tuhan berbeda? kalo berbeda maka Tuhan pasti ada yg tidak dia pahami tentang kerumitan manusia???? bukan karena Tuhan murni kebijaksanaan hidup karena manusia hiduplah yg berTuhan……..karena Tuhan itu Ada dan Tiada……karena bukan ini dan bukan itu nethi nethi tetapi iya itu dan ini….

rahayu 

Temaran alam raya

  

Nobita mungkin sosok yg penakut cengeng dan selalu merengek bantuan…..dalam kisah cerita fiksi Doraemon ! 

Karakter yg dirubah alam menjadi terpaksa berani, terpaksa sadis, terpaksa tegas…sebetulnya bukanlah karakter Nobita…..dia bodoh, dia lemah, dia cengeng…..seperti patkay si kepala babi walau karakter berkepala babi dia ternyata panglima perang….panglima suci dengan ribuan bahkan jutaan prajurit! kenapa bisa seorang lemah itu bergerak maju tak gentar, maju berjuang…..karakternya tak cocok untuk hal itu….mengapa???

Mungkin Tuhan lupa? atau Tuhan mau menunjukkan bahwa lemah itu bila diangkat oleh kehendakNYA akan kuat, akan tegar!!!! Luar biasa Tuhan itu……..

Sabda dalam temaran alam raya…..pergerakan pergerakan panas yg membakar atas perintah sang lemah??? atau kuasanyalah…….bisu bisu seribu pendaman tak paham! 

Palon palon penutup kandang kandang tubuh telah jelas terbuka dalam temaran alam raya, sungguh sungguh ikut mengacau tubuh sang lemah….

  
lemah…..lemah….lemah…..BANGSAT! KAU ANGGAP AKU LEMAH???! ORANG ORANG KOTOR YG MERUSAK TATANAN BUDHI KAU ANGGAP KUAT?? BEDEBAH SIAPA KAU? SIAPA PENGATUR ITU………..masukan dalam cakra MU

  

Biarkan gelap……dalam temaran alam raya. sudahi dengan gelap…..hitam sehitam hitamnya sang Vishnu Rupha Svaha……

  
Sang Vishnu Bhumi yg membuka mata pertapa abadi sang pemilik kehidupan dasar, Bhur-Bhuwah-swah loka. 

Wujud yg diambil sebagai penghancuran sang Pelindung bhumi dari pembusukan budhi “Waraha Awatara ”

  
jangan kau katakan kotor wujud2 itu Najis….haram jangan sentuh barang2 yg bentuknya sama! Tidak tidak mungkin….Aku menghormatimu Guru….engkau penyelamat yg agung, Ki patkay yg agung….yg menjaga prabu2 wangi wangi yg menyilih nyilih…….untuk dibukakan dengan budha, kunci kaki sang Budha! Sembah sujud Hamba….waraha yg agung gelang2 hitam bertabur emas telah tergelung dilengan2 untuk memulai getaran2 penurunanmu ya mata suci dalam wujudmu itu……….

Brahma akan lahir Guru…..Brahma yg akan memulai penciptaan atas kekosongan kedudukan para dewata! 

Tidak mungkin tidak mungkin Bhatara akan membukakan tempat yg lapang yg berkobar2 dalam sekam yg kering……Asapnya Guru! terlalu banyak…..paksa2 mereka ikut menangisi kelahiranmu kelahiran sang Brahma guru piduka….guru penghapus lara…………..

  
Guru dewa -Guru Dewa -Guru Dewa……

Brahma pemelihara sang Bhoma

  
sebuah simbolik Bhom A tom…..Nuclear! 

Keajaiban Nuclear pemusnahan dan Kreatifitas tanpa batas….daya termurah, terkuat, terhebat, terdasyat………..Bentukan dari seluruh rangkaian Hewan dan tumbuhan yg hanya menurut oleh Shiwa tapa yg Agung! sang Pemusnah jaman pengganti kedudukan sang abadi para dewata…….

  
Dunia yg berubah…..

  
salam kertha bhumi Nuswantara Nagari 

Sang Naga Air …Rahayu jagadning Tirtha

Dongeng dalam lipatan mimpi

  
Pukul 02.06 pagi Ingin beranjak tidur tetapi tangan ingin mengetik sesuatu.

Dunia ini sebagai lambang ibu pertiwi yg hidup, gemetaran menginginkan darah dari setiap kehidupan, bencana atau keikhlasan sajen…..terasa sama dan terasa hidup, mengembalikan raga ini dengan sang pemilik sejati dan terasa derita yg terasa sama……derita.

Mahluk yg hidup selalu menimang perdamaian, mengharap, bermimpi kedamaian, tetapi selalu ada perang sebelum perdamaian, selalu ada gemuruh sebelum rasa damai itu ada, dalam lingkaran terikatan jagad alit dan jagad agung……

segitiga menghadap keatas sebagai bapa akhasa yg memberi hujan dan udara sinar dan semesta raya, segitiga menghadap kebawah sebagai ibu pertiwi yg memberikan tempat benih tumbuh, belajar, dan hidup….dalam keterikatan lingga yoni , cita2 dan pemenuh cita2 yg menghasilkan cita2 tersebut! terlihat sebagai lambang bintang, itu dalam posisi terputar terlihat sebagai cahkra, yg artinya Hidup, lambang dari simbul vishnu sang raja ! dalam kehidupan lampau kerajaan dulu setiap putra mahkota dikatakan putera vishnu yang artinya telah diajarkannya segitiga ke atas dan segitiga kebawah yg menyatu dan berputar sesuai irama alam yg ada…..yg dikatakan sabdo palon lah yg bertugas memutarkannya dan mengajari kepada sang calon raja kelak. 

  

kamis, 11.55 pm pukul perjalanan ke arah jawa bersama kawan2! 

rabu, 09.12 AM 

           Entah ini benar atau salah dan panjenengan semua yg menilainya….kejayaan sebuah dikatakan majapahit adalah berasal dari filsafat yg diyakini manusia2nya, dari sana tercipta manusia2 superior yg menjadi berdiri tegak dalam dunia ini sebagai bangsa yg dipandang oleh bangsa lain, tetapi kenapa mereka dari sebuah surya menjadi sebuah kerajaan chandra yg mengekor dan cenderung bangsa yg menjilat atau budak bangsa lain, budak atas Tuhan bangsa lain…..apakah Tuhan kita lebih buruk??? entahlah……bagiku perubahan ini untuk bangsa kita belajar, bangsa kita mampu memahami mengapa kita superior dengan cara di benam dan kita kembali gali kejayaan filsafat luhur itu………kerajaan2 brahma china, India, rusia, burma dll, kerajaan2 vishnu USA , inggris dll, kerajaan2 ciwa arab saudi, afganistan, yahudi, Indonesia yg sekarang….dulu kita mewakili vishnu………tetapi daerah ini banyak mahluk2 yg bermacam2 yg dibutuhkan kekuatan yg mereka takuti kali atau durgha sakti dari ciwa…….kalo kita cermati kaabah! itu mewakili ciwa dengan 3 pilar didalam sebagai ciwa, parama ciwa , sadha ciwa dan yoni hajjar aswad itu ( lingga yoni ) dan tertutup oleh kain hitam bergurat warna emas…itu vishnu atau budha ( ciwa budha ) Nusantara tinggal menambahkan dan menjalani dan meramu itu bukan menjadi kekacauan yg tidaklah bijak mengekor….karena kita bangsa yg pernah tersinari vishnu sang pemelihara yg mengandung surya dan ciwa sang penegak aturan dan pelebur penghancur pemulih penjaga bhumi seperti awatara waraha yg menyundul bumi dari kehancuranya! 

salam kertha bhumi nuswantara nagari 

 gotong royong bahu membahu. com